SEMARANG,KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Semarang danperusahaan e-commerce Tokopediabekerjasama menyosialisasikan manfaat internet untuk mendorong peningkatan bisnispengusaha lokal.
Dua lembaga tersebut memberikansosialisasi pemanfaatan internet dalam membangun bisnis kepada ratusan pemilikmerek lokal di Balaikota Semarang, Senin (27/3/2017).
COO Tokopedia Leontinus Alpha Edison yang hadir dalam acara tersebut mengatakanbahwa lebih dari 30 persen merchant Tokopedia di Jawa Tengahberasal dari Semarang.
Hal ini menandakan tingginya kepercayaanpara pemilik merek lokal di kota ini terhadap Tokopedia.
Menurut dia, para merchant dariSemarang berani memasarkan produk-produk terbaiknya melalui platform Tokopedia,namun masih lebih banyak lagi peluang yang bisa diciptakan oleh lebih banyakmasyarakat Semarang.
"Maka kami berkomitmen untuk terusmengadakan pelatihan pemanfaatan internet dalam membangun bisnis kepada parapemilik merek lokal di kota ini secara berkala dan berkesinambungan,” kataLeontinus melalui siaran pers ke Kompas.com.
Menurut Leon, pihaknya akan mengawaliterwujudnya Laman Kota Semarang di Tokopedia, Yakni, halaman khusus yangmenjadi katalisator pemasaran produk para pemilik merek lokal di Semarang danterintegrasi langsung dengan Tokopedia.
Laman Kota Semarang di Tokopedia inirencananya diluncurkan pada pertengahan April mendatang.
Selain bekerja sama dengan Kadin KotaSemarang, peluncuran laman tersebut juga melibatkan pemerintah kotasetempat.
“Tokopedia juga siap mendukung program transparansi keuangan dan cashlesssociety Semarang lewat marketplace, salah satunya melalui Laman Kota Semarang,maupun digital goods; bayar pulsa, listrik, air, BPJS hingga berdonasi,” ujar Leon.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung mendukung langkah ini.Menurut dia, dimulai dari Tokopedia, produk-produk yang dihasilkan oleh parapemilik bisnis di Semarang diharapkan bisa dikenal oleh lebih banyak masyarakatIndonesia.
"Sistem Tokopedia mulai dari logistikhingga metode pembayaran akan lebih memudahkan para UMKM Semarang dalammemasarkan produknya,” tutur Arnaz.
Pasar E-Commerce
Sebelumnya, berdasarkan laporan hasilriset Accenture, sebuah lembaga konsultan yang bergerak di bidang teknologidigital, memperkirakan pasar e-commerce di Indonesia akanbergerak pesat dari 1,3 miliar dollar AS pada 2015, menjadi 7,9 miliar dollarAS pada 2020.
Hasil riset Accenture dirilis diSingapura, Jumat (26/2/2016). Managing Director Accenture Digital, MohamedSirajuddeen menuturkan, salah satu faktor yang mendorong perkembangan pasar e-commerce diIndonesia adalah efektivitas berbelanja secara online.
Hal serupa ditemukan di negara lain yangjuga menjadi objek riset, yakni China dan Singapura.
"Bagi konsumen di Asia, khususnyaChina, Singapura, dan Indonesia, bagi mereka waktu adalah hal yang sangatberharga. Berbelanja via online sangat memudahkan hidupmereka," kata Sirajuddeen.