Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Semarang mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi kaum difabel dan dhuafa di Gedung PKK Semarang.
Hadir dalam acara tersebut Ketua BAZNAS Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, Wakil Ketua BAZNAS Kota Hj Aminah dan Hj Afifah, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Syariah Kadin Kota Semarang Zhakiah Joban dan Manager BAZNAS Kota Semarang M.Asyhar.
Ketua BAZNAS Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menyampaikan bahwa di era digital ini tidak cukup hanya kerja keras saja. Melainkan dibutuhkan kerja cerdas dalam menangkap setiap momentum yang ada. “Penjual dan pembeli tidak harus bertemu, tetapi dengan kecanggihan teknologi barang yang diinginkan sudah bisa dikirim langsung ke tujuan. Sistem pembayaranpun tidak melulu harus manual tetapi dengan transaksi non tunai melalui transfer ke nomor rekening penjualnya langsung juga bisa,” ujarnya. Dia menerangkan, merebaknya bisnis online perlahan mulai menggeser bisnis secara manual.
Hal ini diperlukan kecakapan setiap individu dalam menguasai teknologi informasi yang ada, seperti contohnya ojek online sekarang lebih banyak diminati. “Selain memberikan pelayanan prima yang langsung datang ke rumah biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan ojek yang manual. Keunggulan inilah yang saat ini dimiliki dari bisnis online yang merebak akhir-akhir ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut BAZNAS Kota Semarang bersama Kadin Kota Semarang dibidang Ekonomi Syariah sepakat bekerjasama yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama. BAZNAS Kota Semarang memberikan akses permodalan secara bergulir, sedangkan KADIN memberikan pembinaan, pendampingan sampai penjualan produk bagi usaha mikro dan kecil.
Sebanyak 30 (tiga) puluh orang keluarga kaum difabel dan dhuafa dibekali pelatihan membuat sabun cair yang merupakan kebutuhan sehari-hari setiap orang. Modalnya kecil tapi memiliki manfaat yang cukup besar. Selain ramah lingkungan, produk tersebut bila digunakan warga oleh 1 (satu) RT akan memiliki nilai ekonomis dan omzet jutaan rupiah dalam sebulan.
Arnaz berharap dari pelatihan kewirausahaan kali ini akan lahir wirausaha baru, usia bukan lagi menjadi alasan penghalang seseorang untuk maju. “Tidak ada kata terlambat untuk memulai berwirausaha. Selain dapat menambah penghasilan rumah tangga juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Semangat yang ditanamkan sesuai dengan cita-cita dibentuknya BAZNAS yakni merubah yang tadinya mustahik (penerima) menjadi muzakki (pemberi). Kita harus bahu membahu baik pemerintah, BAZNAS, KADIN dan Stake holder yang ada untuk bergerak bersama membantu percepatan pengentasan kemiskinan di Kota Semarang,” tandasnya.