Larangan penggunaan kantong plastik terus disosialisasikan. Diharapkan pada 2020 Kota Semarang bebas dari sampah plastik. Selain larangan penggunaan kantong plastik, Pemerintah Kota (Pemkot) juga melarang penggunaan sedotan plastik dan styrofoam. Dalam sosialisasi yang digelar di Balai Kota, itu juga dilaksanakan deklarasi pengendalian penggunaan plastik.
Adapun isinya mengurangi penggunaan kantong plastik, pipet minuman plastik dan tidak menggunakan styrofoam. Kemudian mengurangi, memilah, memanfaatkan, mengolah dan membuang sampah di tempatnya. Mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Kepala DLH Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, sementara ini yang baru dikendalikan dalam penggunaan plastik ada tiga, yaitu pengendalian kantong plastik, sedotan plastik, dan penggunaan styreofom. Ketiga bahan plastik itu biasa digunakan saat berbelanja di pertokoan.
Sapto berharap mulai dari seluruh perhotelan dan pertokoan di Kota Semarang sudah tidak menggunakan kantong plastik lagi. Dalam acara ini, manajer hotel dan pertokoan sudah sepakat untuk tidak menggunakan kantong plastik. Apabila hal itu diterapkan maka penggunaan kantong plastik dapat berkurang signifikan.
Sementara itu deklarasi digelar untuk mendukung Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 27 Taun 2019 tentang Pengendalian Penggunaan Plastik. Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, selain Perwal tentang Pengendalian Penggunaan Plastik, juga ada Perwal Nomor 24 Tahun 2019 tentang green building yang disosialisasikan.
ini di TPA Jatibarang menumpuk sekitar 1.000 ton sampah tiap harinya. Maka perlu ada kerja sama dari perusahaan dan lingkungan rumah tangga untuk mengendalikan dan mengurangi sampah. Selain itu, kebijakan pengurangan plastik dapat dilakukan dengan mengembangkan bank sampah.
Untuk mewujudkannya, DLH Kota Semarang bekerja sama dengan Pegadaian. Sebab Pegadaian memiliki program tabungan emas. Pihak Pegadaian dapat memberikan kontribusi berupa bang sampah tersebut. Hal paling penting adalah mendorong perilaku masyarakat untuk memilah sampah.
Misalnya dalam penggunaan sedotan plastik mulai beralih dengan memakai kertas atau stainless steel yang dapat dicuci kembali. Termasuk hotel di seluruh Kota Semarang sudah memulainya dengan tidak memakai sedotan.