Ribuan warga memadati lokasi pelaksanaan upacara peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada Senin malam. Di antara masyarakat yang menyaksikan, barisan depan didominasi oleh anak-anak sekolah yang ingin menyaksikan dari dekat prosesi upacara.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan pesan kepada generasi penerus, khususnya anak muda untuk melanjutkan perjuangan para pejuang. Terlebih lagi, para pejuang yang terlibat dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah pemuda Semarang. Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan bentuk semangat juang pengorbanan untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.
Setelah upacara selesai, kemudian ditampilkan teaterikal Pertempuran Lima Hari di Semarang. Dalam pertunjukan tersebut dikisahkan masyarakat Semarang yang bergembira setelah merayakan kemerdekaan kemudian bersitegang dengan tentara Jepang. Kerusuhan diperparah oleh kabar gugurnya dokter Kariadi oleh tentara Jepang yang kemudian menyulut amarah pemuda Semarang.
Ketegangan berlangsung selama lima hari dan akhirnya banyak nyawa yang melayang di lokasi pertemuan (sekarang Tugu Muda). Setelah pertunjukan teaterikal selesai, tepuk tangan dari penonton terdengar riuh kemudian diikuti dengan pesta kembang api sebagai penutup peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang.