Puncak acara dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, PLH Walikota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu, Ketua KADIN Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara dan beberapa pemimpin organisasi dan lembaga masyarakat.
"Acara ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun ini lebih menonjolkan dan mengangkat Makam Sunan Pandanaran ini sebagai Wisata Religi," kata Ketua Pembina Yayasan Sosial Sunan Pandanaran Aris Pandan Setiawan.
Ia berharap kemasan itu dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kota Semarang dengan mengunjungi obyek wisata religi Makam Sunan Pandanaran.
Tahun ini pihaknya mengadakan Kirab Budaya dan Pengajian Maulid yang disambut antusias oleh masyarakat. Terbukti dari setiap rangkaian kegiatan dihadiri oleh ribuan masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi terhadap rangkaian acara Haul Sunan Pandanaran.
"Walaupun cuaca panas tapi melihat dan mengikuti acara seperti ini rasanya adem. Kedepan diharapkan acara-acara seperti ini diharapkan bisa menjadi wisata religi bahkan kalau bisa dapat menarik wisatawan dari luar negeri," katanya.
Ganjar Pranowo juga berpesan mendekati pemilihan Presiden dan legislatif masyarakat Jawa Tengah tercipta suasana sejuk, aman dan damai, tidak ada gesekan antar satu sama lain.
Haul Sunan Pandanaran dimulai tanggal 21 September 2018 diawali dengan Pengajian Mujahadah Asmaul Husna yang dipimpin oleh KH Amdjad Al Hafidz.
Lalu pada 23 September 2018, Kirab Budaya buka luwur yang melibatkan organisasi masyarakat, pelajar dan budayawan. Malamnya diadakan Pengajian pembacaan Maulid yang dipimpin oleh Habib Hasan Al Jufri, Habib Jakfar Umar Shodiq, Habib Nauval Bin Muthohar dan dihadiri oleh beberapa ulama.