Industri perbankan syariah semakin gencar menyalurkan pembiayaan di sektor produktif salah satunya sektor UMKM. Bank Jateng Syariah di tahun 2018 ini mengejar pertumbuhan pembiayaan produktif 10 persen untuk korporasi, 40 persen UMKM dan 40 persen konsumer.
Tahun ini Bank Jateng Syariah menargetkan akan ada 600 sampai 700 UMKM yang akan digarap. Namun menurutnya masih terkendala kurangnya SDM untuk mendampingi.
Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menambahkan pembiayaan sektor produktif memang sangat dibutuhkan para UMKM namun permasalahan yang sering dijumpai ketika dilevel atas dipermudah tetapi sampai di level bawah mensyaratkan ketentuan yang memberatkan pelaku UMKM.
Menurutnya harus ada sinergi antara bank, UMKM, pemerintah atau asosiasi yang bisa ikut menjamin bagi UMKM yang diseleksi. Sehingga ketika mengajukan pembiayaan produktif dapat dipermudah.
Suharnomo Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro menjelaskan pembiayaan sektor produktif memang harus ada unsur pembinaan dari perbankan. Bank juga harus mengedukasi tidak sekedar langsung terima jadi tapi juga ikut dalam proses untuk menjadikan entrepreneur-entrepreneur salah satu dari tanggung jawab perbankan.